Kamis, 20 Juni 2013

makalah kelompok III

MAKALAH
TUGAS SUMBER DAYA ALAM BERKELANJUTAN
“Ekologi, ekologi manusia dan lingkungan hidup”
Disusun Oleh :
PGSD 6/i Kelompok 3
1.    Aditia Ariesta
2.    Daryani
3.    Nurfadillah
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Ekologi mempelajari rumah tangga makhluk hidup (oikos), istilah yang digunakan oleh Ernst Haecle sejak tahun 1869 (Odum 1983:2). Mempelajari mahluk hidup dalam komunitasnya disebut sinekologi, artinya ekologi yang ditunjukan pada lebih dari satu jenis mahluk hidup, misalnya ekologi hutan dimana terdapat tumbuhan dari berbagai jenis, jati, rotan, karet, dan segala jenis komunitas lainyang ada didalamnya, termasuk kijang, harimau, gajah, burung, serangga, dan sebagainya. Autekologi adalah ekologi tentang satu jenis mahluk hidup misalnya ekologi nyamuk, ekologi manusia dan 
seterusnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.      Ekologi
Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oikos = Tempat Tinggal (rumah) Logos = Ilmu, telaah. Oleh karena itu Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
2.      Ekologi Manusia
Ekologi manusia adalah ilmu yang mempelajari rumah tangga manusia secara objektif apa adanya. Sejarah perjalanan manusia dimulai dengan penemuan Homo sapiens soloensis, lalu homo sapiens wajakensis, lalu homo sapiens australomelanozoid yang dicermati dengan hati-hati dan teliti oleh para antropolog untuk dimengerti dan dipahami kehidupan social budayanya.
Masyarakat industry dimulai perkembangannya sejak revolusi industry di inggris pertengahan abad-18 dengan mengganti berbagai pekerjaan dengan menggunakan mesin tenaga uap untuk industry tekstil dan industry lainnya.
Berturut-turut revolusi industry ini akhirnya menuju teknologi peralatan atau mesin, otomisasi ataucybernetic, yang menggantikan tenaga manusia, bahkan juga otak manusia dengan mesin, melalui komputerisasi dan seterusnya. Padahal betapapun pentingnya mesin itu hanya alat, yang menentukan sikap dan mengarahkan prilaku akhir adalah pikiran dan nurani kita sendiri.
3.      Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup merupakan penelaahan terhadap sikap dan prilaku manusia, dengan segenap tanggung jawab dan kewajiban maupun haknya untuk mencermati tatanan lingkungan dengan sebaik-baiknya. Sikap dan prilaku ini sangat diperlukan untuk memungkinkan kelangsungan peri kehidupan secara keseluruhan, termasuk kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Lingkungan hidup manusia adalah system kehidupan yang merupakan kesatuan ruang, mewarnai serta sebagai pedoman kearifan sikap dan prilaku manusia. dengan segen pengada baik pengada ragawi abiotik atau benda (materi), maupun pengada insane, biotic atau mahluk hidup termasuk manusia dengan prilakunya, keadaan (tatanan alam baca kosmologi), daya (peluang, tantangan, dan harapan) yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
\dalam kehidupan.
4.      Ilmu Lingkungan
Ø  Pengertian Dasar
Lingkungan hidup pada dasarnya adalah penerapan dari kosmologi dan ekologi manusia, karena sikap dan prilaku kita merupakan taruhan apakah akan mengarah pada kelangsungan kehidupan dan tercapainya kesejahteraan lahir dan batin. Ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni. Hakikat ilmu pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari
Ø  Perkembangan Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan sebagaimana umumnya ilmu pengetahuan yang lahir dari pemikiran para ilmuwan yang umumnya bergelar (S1,S2,S3, serta post-doktoral ilmu lingkungan) akan berlangsung sesuai dengan dinamikanya ilmu pengetahuan.
Sumbangan baru bagi perkembangan ilmu lingkungan berupa karya akademik (tertulis, terucapkan, maupun tertayangkan) sebagai hasil studi / penelitian mendalam yang mandiri dari seorang atau suatu tim peniliti.
Ø  Metodologi Penelitian Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan terkait erat dengan pengelolaan sumber daya, termasul materi, manusia dan kompetensinya akan teknologi, seni dan budaya. Karena itu penelitian ilmu lingkungan mencakup metodologi baik yang kuantitatif maupun kualitatif. Metodologi kuantitatif berlandaskan pemikiran positifisme, terhadap fakta kehidupan dengan realitas objektif, disamping asumsi teoretik lainnya. Sedangkan metodologi kualitatif berdasarkan paradigm fonomenologi denga objektifitas situasi atau kedaan teretentu yang dialami dalam kehidupan.
Karena itu penelitian ilmu lingkungan menggunakan kedua metodologi baik kuantitatif maupun kualitatif secara berimbang.
BAB III
PENUTUP
Untuk memahami makna ekologi, ekologi manusia dan lingkungan hidup maka perlu dipahami segala jenis komunitas yang ada didalam ekologi yaitu ekologi hutan dimana terdapat tumbuhan dari berbagai jenis, lalu ekologi manusia yang mempelajatio tentang Sejarah perjalanan manusia dimulai dengan penemuan Homo sapiens soloensis, lalu homo sapiens wajakensis, lalu homo sapiens australomelanozoid yang dicermati dan dipahami kehidupan social budayanya.

Senin, 10 Juni 2013

Bumi dan Kehidupan

SUMBER DAYA ALAM BERKELANJUTAN
“ Bumi dan Kehidupan ”
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Anugrah Wanita Prathami             : 1001045279
Tria Aprianti                                   : 1001045363
Merry                                               
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA
2012
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
            Dengan mengucapkan rasa syukur kekhadirat Allah SWT, penulis telah mengerjakan salah satu tugas mata kuliah Sumber Daya Alam Berkelanjutan dalam bentuk makalah, yang membahas mengenai Bumi dan Kehidupan. Shalawat serta salam teruntuk sang revolusioner yang paling berpengaruh di dunia yakni nabi Muhammad SAW, yang mengantarkan kita kepada sebuah wahyu dari Allah yaitu “Iqra”. Tujuan penulis ini selain tugas, penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama untuk panduan mahasiswa saat meneliti kelak.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran-saran dari para pembaca, terutama Bapak Hari Naredi, M. Pd  selaku dosen mata kuliah Sumber Daya Alam Berkelanjutan, demi perbaikan tugas pada tugas selanjutnya.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ...
Jakarta, 16 April 2013
                                                                                                                          Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Jika kita berbicara tentang bumi dan kehidupan pasti identik dengan apa yang ada di bumi dan kehidupan yaitu makhluk hidup. Sebagai salah satu dari makhluk hidup hendaknya manusia mempelajari bumi yang ia jadikan sebagai pijakan, karena manusia sangat berkonstribusi dalam baik tidaknya keadaan bumi dan kehidupan yang berlangsung, oleh karena itu sebagai manusia yang mencintai bumi ini, kami kelompok dua akan membahas tentang Bumi dan kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
BUMI DAN KEHIDUPAN
Bumi yang kita huni hanyalah bagian kecil dari alam semesta yang terdiri atas berjuta benda langit (bintang, meteor, meteorit, komet dan sebagainya). Salah satu diantara bintang dilangit adalah matahari dan Bumi adalah satu dari sembilan planet yang merupakan bagian dari stem matahari. Bumi disebut eksofer artinya bulatan planet bumi dimana terdapat rumah tangga makhuk hidup (oiks = rumah tangga makhluk hidup). Bumi berbentuk bola yang sedikit pipih dibagian kutub dengan massa ton. Garis tengahnya pada khatulistiwa 12.756,54 km sedang bentukunya yang agak pipih jarak antara kutub 12.713, 54 km.
Permukaan bumi ±71%tertutup dengan air dengan kedalaman rata –rata 3.800 m. Sedang tinggi rata- ratanya 840 m diatas permukan laut. Suhu dipermukaan bumi bervariasi dari C di Vostok, kutub Selatan, sampai C disekitar ekuator di libia. Lapisan atmosfer yang tebalnya 1.600 km mengandung ±78% nitrogen, 21% oksigen dan sisanya adalah  argon dan beberapa gas lain. Bumi terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu; Litosfer atau bagian padat dari bumi, Hidrosfer berupa perairan dan Atmosfer yang menyelubungi Bumi dengan udara dan gas dengan unsur, zarah- zarah dan benda-benda lain yang mengisinya.
Ada tiga komponen pokok dalam kehidupan yang ada di Bumi yaitu :
1.             Litosfer
Luas seluruh permukaan Bumi adalah 510.952.418  dimana 29% dari luas seluruh permukaan Bumi tersebut berupa daratan (litosfer) yang terdiri berbagai benua dan pulau. Sedangkan 71% permukaan Bumi berupa periaran atau lautan. Volume Bumi adalah 1.097.809.500.000 . Lapisan litosfer berupa lapisan bantuan yang padat yang termasuk kerak bumi dan matel bagian bumi. Litosfer berada pada bagian atas Bumi. Litosfer berada pada kedalaman sampai 50 km, memliki volume yang sangat besar,yaitu 99,91% dari volume total Bumi, sedangkan 0,129 % dari volume bumi berupa air. Litofer terbentuk dari mineral dan bantuan. Mineral dapat dapat diberi batasan sebagai bahan alam homogen dari senyawa aroganik asli yang mempunyai susunan kimia dan susuan melengkul tertentu dalam bentuk goemetrik.
2.             Hidrosfer
Seluruh air dan perairan, termasuk lapisan es, disebut hidrosfer. Hidrosfer sangat penting dalam kehidupan hayati, karena unsur hara dalam air laut dan terangkat dalam sistem atau wujud kehidupan mikroba, tumbuhan, hewan, dan manusia. Dalam air juga terjadi pelarutan dan pengenceran berbagai zat serta berfungsi dalam keteraturan iklim dan cuaca di bumi. Hidrosfer merupakan lebih kurang 71% dari luas permukaan bumi. Sedangkan dari segi volume air yang ada di bumi hanya 0,129% dari total volume bumi.
Air merupakan unsure non-hayati yang sangat vital di samping oksigen dan energi. Untuk biota yang habitatnya air, seluruh air merupakan unsur vital, sedangkan oksigen dan energy dapat menjadi faktor kendala. Sebaliknya bagi biota darat air dapat merupakan kendala juga, baik dalam kuantitas maupun kualitas.
Air di bumi berada dalam keadaan yang sangat tertib tatanannya. Kalaupun terjadi penyimpangan dari tatanan ini faktor yang menyebabkan adalah perilaku makhluk hidup, khususnya manusia yang memungkinkan perubahan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif dengan melalui pemborosan dan terjadinya pencemaran yang tidak memungkinkan air itu mencukupi peruntukan dalam mutunya bagi berbagai segi kehidupan.
Air merupakan salah satu penentu kelangsungan seluruh peri kehidupan termasuk kehidupan manusia. Berbagai kegiatan manusia dalam industri maupun dalam kehidupan rumah tangga tergantung pada air.
Di Indonesia penggunaan air terutama adalah untuk pengairan 1,8 km2/orang/hari (91,4%), keperluan rumah tangga dan perdagangan 0,16 km2/orang/hari (8,1%), sedang untuk industri masih sangat sedikit 0,01 km2/orang/hari (0,5%). Keseluruhannya 1,97 km2/orang/hari (100%).
3.             Atmosfer
Udara dan atmosfer adalah selimut gas yang menutupi bumi hingga ketinggian 1.000 km. Atmosfer Bumi mengandung oksigen untuk bernafas dan cukup tebal untuk melindungi permukaan Bumi terhadap radiasi matahari dan hujan meteorit, tetapi cukup meneruskan sinar yang merupakan kumpulan berbagai warna termasuk yang kasatmata yakni utraviolet serta inframerah yang mempengaruhi berlangsungnya kehidupan. Khususnya kehidupan nabati di Bumi. Pada hakikatnya gas-gas pembentukan atmosfer,seperti oksigen, karbon dioksida dan nitrogen yang terdapat dalam jumlah terbatas sangat penting untuk sarana komunikasi. Dengan cepat atmosfer dapat meneruskan gelombang suara dan elektromagnet (cahaya dan radio) sedangkan lapisan pada atmosfer teratas dapat mengakibatkan pemantulan gelombang  radio yang memungkinkan terjadinya komunikasi pada bentangan Bumi yang terpisah. Atmosfer terdiri dari campuran gas-gas yang bersifat tetap (yang utama adalah nitrogen dan oksigen), kandungan zat dengan kadar yang tidak tetap ( diantaranya gas dan uap air), oin (atom dan molekul bermuatan listrik) serta berbagai macam paretikel padat dan cair yang terlarut di udara.
Gas nitrogen mambentuk hapir 4/5 bagian dari udara dan 1/5 bagiannya oksigen, sementara gas-gas lain seperti argon, karbondioksida dan gas-gas lain terdapat dalam jumlah yang kecil. Oksigen adalah elemen yang terdapat dalam hapir seluruh kehidupan.
Air yang terdapat di atmosfer dihasilkan dari penguapan air dari permukaan Bumi dan uap air tersebut mengalami kondensiasi dan membentuk hujan. Karbondioksida dihasilkan dari penapasan hewan dan tumbuhan, serta dari pembakaran. dalam proses fiksasi gas  menjadi karbohidrat. Berbagai partikel padat cair yang melayang di atmosfer berasal dari berbagai sumber yang berbada. Zat atau pertikel padat berasal dari berbagai tempat seperti penguapan dari permukaan Bumi yang kering atau zat yang dihasilkan partikel debu dan asap. Manusia juga mempengaruhi komposisi udara dari bahasa bakar, sedangkan melalui berbagai kegiatan industri dihasilkan berbagai unsur pecemaran ke dalam atmosfer. Meteor yang terbakar sebelum mencapai permukaaan Bumi menambah sekitar 1 ton unsur kedalam atmosfer setiap hari. Sebagian besar dari materi terbut akhirnya mengisi bagian atmosfer di atas permukaan Bumi.
Atmosfer menerima siraman terus-menerus dari partikel berenergi sangat tinggi (proton) dari angkasa. Partikel tersebut yang disebut tersebut yang disebut radiasi sinar kosmik sebagian disampaikan oleh medan magnet Bumi tetapi cukup untuk menembus dan mengenai permukaan Bumi. Pada saat partikel tersebut memasuki atmosfer akan bersatu dengan berbagai molekul yang ada diudara dan menghasilkan sejumlah besar sinar kosmik sekunder dimana beberapa diantara kosmik tersebut mencapai permukaan Bumi. Keseluruhan komposisi stmosfer ditentukan oleh keseimbangan proses yang kompleks. Berbagai proses ini termasuk penyerapan karbondioksida dan pelepasan oksigen oleh tumbuhan penyerapan oksigen dan pengeluaran  oleh biota dalam proses ini termasuk pelepasan tenaga terutama oleh hewan. Juga pelepasan berbagai gas dari gunung api, penguapan dan kondesnsasi air,proses fotokimia dan penambahan partikel dari permukaan Bumi serta dari luar angkasa. Manusia, melalui berbagai kegiatan melepaskan berbagai gas dan berbagai zat lain kedalam atmosfer. Atmosfer dapat dibagi menjadi berbagai lapisan yang masing-masing lapisan dipisahkan berdasarkan perbedaan penyebaran suhu atau perbahan yang terjadi karena ketinggian. Atmosfer terdiri dari troposfer, startosfer,mesosfer,termosfer dan ekosfer. Lapisan terbwah disebut trosfer. Didalam lapisan inilah berlangsung segala perstiwa cuaca. Makin ke atas suhunya makin berkurang. Lapisan ini tidak sam tebalnya di berbagai tempat di Bumi di atas khatulistiwa mempunyai tebal sekitar 17 km dan diatas kutub sekitar 9 km. batas atas troposfer disebut tropopuase. Di atasnya terdapat stratosfer (sampai ketinggian 80 km). Dalam lapisan ini suhu makin naik dengan bertambahnya ketinggian. Batas atasnya stratosfer disebut stratopause. Lapisan berikutnya adalah mesosfer. Makin tinggi dari permukaan Bumi suhu umumnya berkurang. Batas atasnya dinamakan mesopause. Lapisan diatasnya adalah ionosfer yang terbagi atas ionosfer yang sebenarnya (hingga ketinggian 200 km), temeosfer ( hingga ketinggian 500 km), dan eksosfer. Ionosfer mengandung ion yang bermuatan listrik dan electron bebas lapisan ini juga disebut neutrosfer. Batas antara keduanya dinamai neutropause.
Ø   Kehidupan
Keadaan atau kekuatan Alam yang mempengaruhi kehidupan secara keseluruhan menentukan makna hukum dan tatanan Alam, dinamika atau pertumbuhan hukum energy atau termodinamika dan hukum adaptasi atau survival yang pada hakikatnya berlaku bagi semua yang ada dalam kehidupan di Alam semesta ini.
Ø   Hidup
Hidup ditandai dengan eksistensi vital makhluk hidup, sejak bermulanya proses metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi dan adpatasi internal. Ekosistem makhluk hidup ini juga dipengaruhi oleh adaptasi eksternal yang memungkinkan untuk bertahan hidup (survive). Kalau dalam hidup kita bersikap dan berperilaku sesuai amanah Tuhan dengan sebaik mungkin tidak mungkin terjadi kerusakan ataupun pencemaran lingkungan karena semua yang ada diciptakan – Nya dalam keadaan serba baik dan dalam tatanan yang serba teratur. Jadi rusaknya lingkungan berarti juga rusaknya makna hidup kita secara keseluruhan. Mineral dan benda lain mengalami pertumbuhan dan perpecahan menjadi banyak berlaku hukum energi yang mempengaruhi eksistensinya. Dan dipengaruhi serta adaptasi oleh faktor dimana benda itu berada.
Ø   Pertumbuhan
Karena proses kehidupan ini berlangsung melalui suatu proses kimia fisik maka munculah teori tentang batas atau peralihan antara kehidupan (biosis) apa pun wujud kehidupan.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bangsa yang cerdas adalah yang memahami bumi pertiwinya, oleh karena itu sebagai akademisi, hendaknya kita memahami bagaimana bumi pertiwi ini, dan senantiasa menjaga serta memberdayakan secara berkelanjutan guna terciptanya bumi yang indah dan permai

Pengelolaan Lingkungan Hidup

TUGAS MAKALAH
SUMBER DAYA ALAM BERKELANJUTAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Disusun oleh :
Kelompok 7
1.       Fanny Fajar Liany          (1001045288)
2.       Fachry Roza Fadhli       (1001045304)
3.       Kharis Maniar                 (1001045052)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA.
2013
             KATA PENGANTAR
Assalamua'laikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sumber Daya Alam Berkelanjutankami yaitu makalah tentang “Pengelolaan Lingkungan Hidup”.
Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan sederhana dan jelas, supaya mudah di pahami oleh para pembaca.
Selain itu, makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi pendidik yang profesional dalam mendidik tunas-tunas bangsa yang berkualitas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
.
Jakarta9 Mei 2013
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Memasuki era yang modern atau lebih dikenal dengan globalisasi, masalah demi masalah muncul sebagai akibat yang ditimbulkan oleh era tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap makhluk hidup utamanya manusia tidak dapat lepas dari dampak globalisasi tersebut, karena makhluk hiduplah pelaku utama dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, setiap manusia harus senantiasa waspada terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukannya terutama dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan.
Aspek yang paling sensitif terhadap dampak era yang serba industri seperti sekarang ini adalah lingkungan. Besar kecilnya kegiatan manusia pasti akan berdampak pada kualitas lingkungan. Dengan demikian, manusia sebagai pelaku utama lingkungan harus senantiasa mengendalikan dan menjaga lingkungan agar tidak mengalami kerusakan.
Di Indonesia, masalah lingkungan merupakan masalah yang cukup serius yang harus segera diatasi. Lingkungan hidup Indonesia yang dulu dikenal sangat ramah dan hijau kini seakan berubah menjadi ancaaman bagi masyarakatnya. Betapa tidak, tingkat kerusakan lingkungan di indonesia sangat besar. Pencemaran lingkungan dan aktifitas penebangan hutan secara illegal merupakan penyebab utamanya.
Banyaknya bencana yang sering terjadi di tanah air seperti banjir dan tanah longsor merupakan bukti betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di era globalisasi.  Kesadaran untuk hidup lebih baik harus senantiasa dipegang oleh manusia khusunya yang tinggal di kota-kota besar karena manusialah penyebab utama terjadinya bencana tersebut. Tanpa manusia sadari, ketika membuang sampah di sembarang tempat, menebang pohon tanpa perencanaan adalah suatu aktifitas yang membahayakan kehidupannya. 
Tingkat eksploitasi dan konsumsi energi fosil yang terlalu berlebihan selama beberapa dekat ke belakang serta pengrusakan hutan dan rendahnya usaha konservasi lahan menyebabkan terjadinya berbagai masalah lingkungan yang parah di Indonesia. Masalah lingkungan yang terjadi diantarannya global warming, polusi dan pencemaran lingkungan. Semua masalah itu berujung pada terjadinya degradasi lingkungan yang mengancam aktifitas kehidupan manusia. Lingkungan yang terdegradasi tidak mampu lagi menyokong aktifitas kehidupan manusia dengan baik
.
Oleh karena hal-hal tersebut, melalui makalah ini, saya akan mencoba menguraikan kebijakan-kebijakan lingkungan di Indonesia dengan judul makalah “Pengelolaan LingkunganHidup”. Dan berharap dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan.
B.            Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah :
1.    Bagaimanakah upaya pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia?
2.    Bagaimanakah kebijakan-kebijakan lingkungan yang ada di Indonesia dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan?
3.    Bagaimanakah manfaat dari pengelolaan dan kebijakan lingkungan di Indonesia?
C.            Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui upaya pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
2.    Untuk mengetahui kebijakan-kebijakan lingkungan yang ada di Indonesia dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan.
3.    Untuk mengetahui manfaat dari pengelolaan dan kebijakan lingkungan di Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.           Pengelolaan Lingkungan Hidup
1.             Pengertian
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.
Lingkungan hidup sendiri memiliki arti kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, temasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
2.             Dasar-dasar dan Prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Prinsip pengelolaan lingkungan hidup :
a)         Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya.
b)        Mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan.
c)         Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dan diolah secara optimal semata demi kesejahteraan masyarakat.
d)        Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk generasi yang akan datang.
Dasar-dasar pengelolaan lingkungan hidup :
Untuk memberikan dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan perundang-undangan tentang lingkungan.
a)         UU RI No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.
b)        UU RI No.51 tahun 1993 tentang analisis mengenai dampak lingkungan.Untuk memperkecil pencemaran, pada saat ini pemerintah menyusun dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi kegiatan yang diduga menimbulkan pencemaran. AMDAL pada prinsipnya adalah cara mengidentifikasi, memprediksi dan mengomunikasikan pengaruh dari kegiatan manusia terutama pembangunan fisik lingkungan. Dasar hukum pemberlakuan AMDAL yaitu PP No.22 tahun 1999 tentang AMDAL yang berlaku efektif mulai tanggal 7 November 2000. Jenis-jenis kegiatan yang harus dilengkapi dengan AMDAL di atur dalam keputusan menteri No.3 tahun 2000. Implikasi PP ini adalah diserahkannya sebagian besar kewenangan penilaian AMDAL kepada daerah/Prov/Kab/Kota dan diwajibkan keikutsertaan masyarakat di dalamnya. Penyesuaian dokumen AMDAL sebagai berikut :
·      Memperkecil pengaruh negative
·      Memaksimalkan pengaruh positif kegiatan manusia bagi lingkungan
·      Mendeteksi secara dini terjadinya pencemaran
3.             Kewenangan Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan.
Keikutsertaan pemerintah dalam kelestarian lingkungan hidupBerdasarkan UU Pengelolaan Lingkungan Hidup tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 8 bahwa:
“Pemerintah menguasai sumber daya alam dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, beserta pengaturannya ada di tangan pemerintah”
.
Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud maka pemerintah mengatur mengatur beberapa langkah diantaranya:
a)         mengatur dan mengembangkan kebijakan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup.
b)        mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan kembali sumber daya alam termasuk sumber daya alam genetika
c)         mengatur system dan hubungan hukum antara perseorangan dan atau subyek hukum lainnya. Serta perbuatan hukum terhadap sumber daya alam, sumber daya buatan, sumber daya genetika.
d)        mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial.
e)         mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu wewenang Pemerintah juga diatur dalam undang-undang pasal 9 yang berisikan bahwa :
a)         Pemerintah menetapkan kebijakan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
b)        Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan secara terpadu oleh instansi pemerintahan sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing, masyarakat, serta pelaku pembangunan lain dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup.
c)         Pengelolaan lingkungan hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan penataan ruang, perlindungan sumber daya alam non hayati, perlindungan sumber daya alam buatan, konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, cagar budaya, keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.
Di segi lain pemerintah juga memiliki beberapa kewajiban dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup peraturan ini dijelaskan dalam pasal 10, diantaranya adalah sebagai berikut:
a)         mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b)        mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
c)         mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup.
d)        mengembangkan dan menerapkan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup yang mkenjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
e)         memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup.
f)         menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dalam bidang lingkungan hidup.
g)        menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada masyarakat.
h)        memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup.
Tidak hanya pemerintah pusat saja yang berhak untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup akan tetapi pemerintah daerah juga memiliki wewenang untuk mengolah sumber daya alam yang dimiliki oleh daerahnya sendiri. Berdasarkan pasal 12 di jelaskan bahwa :
a)         untuk mewujudkan keselarasan dan keterpaduan pelaksanaan kebijakan nasional tentang lingkungan hidup pemerintah melimpahkan wewenang tertentu kepada perangkat di wilayah.
b)        mengikut sertakan peran pemerintah daerah untuk membantu pemerintah pusat dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di daerah.
Berdasarkan pasal 13 dijelaskan pula bahwa :
a)         dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah dapat menyerahkan sebagian urusan kepada pemerintah daerah menjadi urusan rumah tangga.
b)        penyerahan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di tetapkan dengan peraturan pemerintah.
Wewenang pemerintah daerah sesuai dengan pasal 25 :
a)         Gubernur/Kepala Daerah Tingkat 1 berwenang melakukan paksaan pemerintah terhadap penanggung jawab dan atau kegiatan untuk mencegah dan mengakhiri terjadinya pelanggaran serta menanggulangi akibat yang di timbulkan dari suatu pelanggaran. Melakukan tindakan penanggulangan dan pemulihan.
b)        Wewenang sebagai mana dimaksud dapat diserahkan pada Bupati/Walikotamadya/Kepala Daerah Tingkat II dengan peraturan daerah tingkat I.
c)         Pihak 3 yang berkepentingan berhak mengajukan permohonan kepada pejabat yang berwenang untuk melaksanakan paksaan pemerintah.
4.             Perlindungan Flora dan Fauna
Upaya perlindungan sumber daya alam tidak hanya mencakup beberapa obyek saja melainkan di bidang yang luas termasuk perlindungan flora dan fauna. Flora dan fauna merupakan sumber daya alam yang harus dilestarikan. Manusia juga bergantung pada flora dan fauna. Untuk menjaga kelestariannya, pemerintah membuat UU yang bertujuan untuk melindungi kepunahan dari tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dan berusaha meningkatkan jumlah populasinya. Sehingga flora dan fauna tetap lestari.
5.             Kewenangan Masyarakat & Sekolah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
1)             Wewenang yang dimiliki masyarakat :
Pentingnya partisipasi dari masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidupDalam proses pengelolaan lingkungan hidup tentu sangat perlu adanya keturut sertaan masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan dengan sebaik mungkin. Masyarakat merupakan peranan terpenting dalam hal ini. Karena pengelolaan lingkungan hidup di peruntukkan bagi masyarakat agar tercapai kesejahteraan dan keseimbangan dalam berinteraksi dengan alam. Akan tetapi ada pula masyarakat yang belum mengetahui pentingan bersahabat dengan alam. Banyak kita temui berbagai permasalah alam yang di timbulkan oleh ulah manusia itu sendiri dan berakhir bencana yang mereka tuai sendiri. Misalnya saja akibat polusi yang berasal dari kendaraan-kendaraan bermotor ataupun asap pabrik yang pastinya dapat merusak lingkungan.
Polusi tidak hanya pada udara melainkan juga bisa terjadi pada air dan tanah. Permasalahan mengenai polusi fa
ktor utama penyebabnya adalah bermunculannya industri dan terus meningkatnya manusia dalam penggunaan sumber daya alam.
Asap pabrik dapat mencemari lingkungan, pada umumnya polusi yang disebabakan oleh pabrik adalah pada air, udara dan tanah. Limbah yang mengotori lingkungan secara langsung adalah sisa olahan pabrik yang di buang langsung melalui sungai atau langsung ke laut tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Sebagai akibatnya ekosistem perairan pun rusak dan banyak yang merugikan masyarakat pada akhirnya.Oleh karena hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki peranan penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.Masyarakat berhak untuk membantu kinerja pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang seimbang dan selaras. Masyarakat di harapkan mampu bekerja sama dengan lingkungan untuk membentuk alam yang stabil. Mampu mengolah sumber daya yang ada dengan sebaik mungkin dan tidak mencemari alam.
2)             Wewenang sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup :
Sekolah memiliki beberapa fungsi dalam membentuk generasi yang sadar akan pentingnya bersahabat dengan alam dan sekolah juga mempunyai wewenang dalam pengelolaan lingkungan hidup. Di daerah Tulung agung telah terdapat beberapa sekolah yang telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup secara optimal. Beberapa di antaranya SDKampong Dalem 1, SMKN 2 Boyolangu dan SMPN 1 Boyolangu. Di sekolah ini telah melekat gelar adiwiyata. Beberapa kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di lingkungan sekolah diantaranya :
a)         Menerapkan pendidikan lingkungan hidup 
b)        Mengajarkan pada siswa untuk lebih peduli pada lingkungan
c)         Mengajari tentang cara pengelolaan lingkungan hidup secara teori dan praktiknya.
6.             Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia
Pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia menjadi masalah serius yang harus segera  dilaksanakan mengingat besarnya tingkat kerusakan lingkungan yang telah terjadi. Upaya-upaya tersebut berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan manusia yang selama ini dianggap dapat mengancam  kelestarian dan kestabilan lingkungan. Dengan dilakukannya upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan kerusakan lingkungan. Salah satu hal yang harus menjadi perhatian adalah tingginya tingkat pencemaran lingkungan, seperti pencemaran tanah yang diakibatkan oleh pembuangan sampah yang sembarangan.Pencemaran tersebut mempunyai dampak yang sangat luas dan sangat merugikan manusia. Oleh karena itu, harus diupayakan pengurangan pencemaran lingkungan bila perlu meniadakan sama sekali.
Untuk mengatasi tingkat kerusakan lingkungan berbagai upaya yang telah dilakukan guna meminimalisir dampak kerusakan tersebut, antara lain:
1)             Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) didefinisikan sebagai suatu hasil studi  mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan pengambilan suatu keputusan.
Dengan adanya AMDAL dampak kegiatan yang dilakukan khususnya yang berkaitan dengan lingkungan dapat diminimalkan, karena telah ada perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu kegiatan.
2)             Melaksanakan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan upaya mengurangi kerusakan lingkungan dengan melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan pelestarian lingkungan.Dengan diterapkanya AMDAL sebelum melaksanakan pembangunan berarti pembangunan yang berwawasan lingkungan telah dilaksanakan.
3)             Menerapkan Prinsip Pemeliharaan  Daya Dukung Lingkungan Dalam Pengelolaan Sumber Daya alam.
Adapun yang dimaksud prinsip pemeliharaan daya dukung lingkungan adalah:
a)         Prinsip Mengurangi (Reduce) yaitu penghematan, pengendalian, efisiensi sumber daya alam serta mencari sumber alternatif yang bersifat ramah lingkungan dan banyak tersedia di alam.
b)        Prinsip Memakai Ulang (Reuse) yaitu hasil-hasil produksi primer sumber daya alam yang dapat terpakai tetapi  masih memiliki nilai guna untuk kebutuhan lainnya tanpa proses daur ulang.
c)         Prinsip Daur Ulang (Recycle) yaitu pengolahan kembali bahan bekas dalam bentuk sampah yang tidak mempunyai nilai ekonomi  menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia.
Hal–hal yang berhubungan dengan pelestarian daya dukung lingkungan harus senantiasa dilakukan, sehingga lingkungan juga dapat memberikan yang terbaik bagi makhluk yang hidup di bumi ini.
4)             Menerapkan Pengelolaan Limbah Secara Benar.
Pengelolaan limbah secara benar dimaksudkan agar limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan dapat dikelolah secara benar agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Dengan demikian, tingkat pencemaran dapat diminimalkan sehingga tidak merugikan mahkluk hidup.
Masih banyak lagi upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka melestarikan dan menstabilkan kualitas lingkungan. Kesemua upaya tersebut secara umum bertujuan agar kegiatan yang dilakukan manusia dapat dikuarangi bahkan ditiadakan dmapaknya sehingga tidak membahayakan serta tidak merugikan manusia di bumi ini.
7.             Tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup yaitu:
a)         Tercapainya keselarasan antara hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
b)        Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c)         Terwujudnya manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup.
d)        Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
e)         Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
8.             Kebijakan-kebijakan Lingkungan yang ada di Indonesia dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan.
Lingkungan hidup sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang No. 4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lain.
Masalah lingkungan di Indonesia mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah.Kebijaksanaan lingkungan sangat erat sekali hubungannya dengan kegiatan pembangunan.
Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah negara memberikan keyakinan bagi bangsa indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas keselarasan, keserasian dan keseimbangan baik keseimbangan dalam hubungannya dengan tuhan, hubungannya dengan sesama manusia maupun hubungannya dengan alam. Sedangkan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar sumber daya alam dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana tertuang dalam pasal 33 UUD 1945 yakni bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya
 untuk kemakmuran rakyat.
Ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam menentukan kebijakan lingkungan suatu kebijakan yaitu:
a)         Kebijakan lingkungan menjadi manajemen puncak suatu organisasi
b)        Sesuai dengan sifat, skala, dan dampak lingkungan kegiatan produk atau jasa.
c)         Komitemen terhadap peningkatan kualitas lingkungan secara berkelanjutan, pencegahan pencemaran dan  kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
d)        Memberikan kerangka kerja untuk membuat dan mengakaji tujuan dan sasaran lingkungan.
e)         Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara dan dikomunikasikan kepada semua karyawan.
f)         Tersedia kepada masyarakat.
BAB 3
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Terjadinya kerusakan alam dengan campur tangan manusia, kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia akan berdampak buruk bagi manusia itu sendiri. Dengan penebangan hutan dapat menyebabkan populasi hutan tidak nyaman, dengan pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan dan penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Masuknya radiasi matahari yang kemudian terjebak di dalam atmosfir karena adanya gas rumah kaca (efek rumah kaca). Gas rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang panjang yang bersifat panas, sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan menjadi semakin panas dimana laju peningkatan panasnya.